Entri Populer

Rabu, 12 Januari 2011

Keutamaan Membaca Al-Qur'an (dikutip dari kitab Riyadhus-shalihin)

180- KEUTAMAAN MEMBACA AL- QUR’AN

998- عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله r يَقُوْلُ: ((اقْرَؤُوا الْقُرْْآنَ فَإنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ

998. Dari Abu Umamah RA. ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an! Karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagai orang-orang yang senang membacanya).” (HR. Muslim)

999- وَ عَنِ النُّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله r يَقُوْلُ: ((يُؤْتَي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالْقُرْْآنَ وَأَهْلِهِ الَّذِيْنَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ فِي الدُّنْيَا تَقْدُمُه سورَةُ البَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ، تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

999. Dari Nuwwas bin Sam’an RA. ia berkata: “saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Nanti pada hari kiamat akan didatangkan Al-Qur’an dan ahlinya yang senang mengamalkan petunjuknya didunia, didahului dengan surat Al-Baqarah dan Surat Al-Imran yang keduanya saling berbantah mengenai ahli mereka masing-masing (Al-Baqarah mengatakan bahwa orang ini adalah orang yang mengamalkan surat Al-Baqarah, begitu pula surat Al-Imran). (HR. Muslim)

1000- وَ عَنِ النُّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله r : ((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْْآنَ وَعَلَّمَهُ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.

1000. Dari Utsman bin Affan RA. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

1001- وَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ الله r : ((الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَع السَّفَرَةِ الْكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1001. Dari ‘Aisyah RA. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat. Dan orang yang mendapatkan kesulitan ketika membaca Al-Qur’an dan terasa berat baginya, maka ia akan mendapatkan dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)

1002- وَ عَنْ أَبِي مُوْسَى اَلْأَشْعَرِِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله r :((مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ: لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ: رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَيَقْرَأُ لْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ: لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وطَعْمُهَا مُرٌّ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1002. Dari Abu Musa Al-Asy’ariy RA., ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah limau yang harum baunya dan leDzat rasanya. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, seperti bunga yang bau harumnya tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an, seperti buah handhalah yang tidak ada baunya dan rasanya pahit. (HR. Bukhari dan Muslim)

1003- وَ عَنْ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ r قَالَ: (( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهذَا الكِتَابِ أقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1003. Dari Umar bin Khaththab RA: “Nabi SAW. bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dan akan merendahkan derajat beberapa kaum yang lain dengannya. (HR. Bukhari dan Muslim)

1004- وَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما، عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: ((لاَحَسَدَ إلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْْآنَ، فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاً، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1004. Dari Ibnu Umar RA., dari Nabi SAW., beliau bersabda, “tidak diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua orang, yaitu seseorang yang diberi kemampuan oleh Allah untuk membaca dan memahami Al-Qur’an kemudian ia mengamalkannya, baik pada malam maupun siang, dan seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya di dalam kebaikan, baik pada waktu malam maupun siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1005- وَ عَنِ الْبَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُماَ قَالَ: كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ، وَ عِنْدَهُ فَرَسٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ، فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو، وَجَعَلَ فَرَسَهُ يَنْفِرُ مِنْهَا، فَلَمَّا أصْبَحَ أتَى النَّبيَّ r فَذَكَرَ ذلِكَ لَهُ فقَالَ: ((تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1005. Dari Al Barra’ bin Azib RA., ia berkata: ”Ada seorang laki-laki yang membaca surat Al Kahfi dan didekatnya ada seekor kuda yang diikat dengan tali pada kanan kirinya, kemudian orang itu diliputi semacam awan yang semakin mendekatinya, sehingga kudanya lari meninggalkannya karena takut akan awan tersebut. Pada pagi harinya ia datang kepada Nabi SAW. dan menceritakan apa yang dialaminya. Beliau bersabda, “itu adalah suatu ketenangan (rahmat) yang turun karena bacaan Al-Qur’an.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

1006- وَ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله r : ((مَنْ قَرَأ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَهٌ، وَالْحَسَنَةٌ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: آلم حَرفٌ، وَلكِنْ: ألِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ)) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1006. Dari Ibnu Mas’ud RA. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an) maka akan memperoleh satu kebaikan. Setiap satu kebaikan di balas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan: ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, tetapi ‘alif’ satu huruf ‘laam’ satu huruf dan ‘miim’ satu huruf. (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan-shahih.”)

1008- وَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرُو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما، عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: ((يُقَالَ لِصَاحِبِ الْقُرْْآنَ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا)) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ، وَ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

1008. Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA., dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Nanti (di Syurga) akan diperintahkan kepada orang yang senang membaca Al-Qur’an: “Bacalah Quran dengan baik dan tartil sebagaimana kamu membacanya dengan tartil ketika kamu didunia. Karena sesungguhnya tempatmu tergantung pada akhir ayat yang kamu baca. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan-shahih.”)

181- PERINTAH MEMPELAJARI DAN

MENJAGA HAFALAN AL QUR’AN

1009- عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ : (( تَعَاهَدُوْا هذَا الْقُرْْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ اْلإِبِلِ فِي عُقُلِهَا)) مُتَّفَقٌ عَلَيْه

1009. Dari Abu Musa RA., dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Berhati-hatilah kamu sekalian terhadap Al- Qur’an ini. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya Al-Qur’an itu lebih cepat terlepasnya, dari pada unta yang terlepas dari tali kekangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1010- وَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُماَ, أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ (( إنَّمَا مَثَلُ صَاحبِ الْقُرْْآنَ كَمَثَلِ الإِبِلِ المُعَقَّلَةِ، إنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أمْسَكَهَا، وَإنْ أطْلَقَهَا، ذَهَبَتْ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1010. Dari Ibnu Umar RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan orang yang menguasai Al-Qur’an, seperti unta yang terikat. Apabila ia berhati-hati menjaganya, maka hafalannya akan terpelihara, dan apabila ia membiarkannya, maka ia akan terlepas.” (HR. Bukhari dan Muslim)

182- SUNAH MEMBAGUSKAN SUARA DAN

MENDENGARKAN BACAAN AL QUR’AN

1011- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله r يَقُوْلُ: ((مَا أَذِنَ اللهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى بِالْقُرْْآنَ يَجْهَرُبِهِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1011. Dari Abu Hurairah RA., ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Allah tidak senang sebagaimana Nabi juga tidak senang mendengarkan suara merdu dan keras, selain suara merdu dari orang yang melagukan bacaan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1012- وَ عَنْ أَبِي مُوْسَى اَلْأَشْعَرِِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ لَهُ: ((لَقَدْ أُوْتِيْتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1012. Dari Abu Musa Al Asy’ariy RA: “Rasulullah SAW. bersabda kepadanya, “Sungguh kamu telah dikaruniai sebagian dari kebagusan suara keluarga Nabi Daud.“ (HR. Bukhari dan Muslim) [1]

1013- وَ عَن الْبَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ r قَرَأَ فِي الْعِشَاءِ باِلتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ، فَمَا سَمِعْتُ أحَداً أحْسَنَ صَوْتًا مِنْهُ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1013. Dari Al Barra’ bin Azib RA., ia berkata: “Ketika saya mendengar Rasulullah SAW. membaca surat WATTIINI WAZZAITUUNI pada waktu Isya’, saya belum pernah mendengar seorang pun yang memiliki suara yang lebih merdu dari pada suara beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)

1014- وَ عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بَشِيْرُ بْنُ عَبْدُ الْمُنْذِرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ r قَالَ: ((مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْْآنَ فَلَيْسَ مِنَّا)) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ.

1014. Dari Abu Lubabah bin Abdul Mudzir RA: “Nabi SAW. bersabda, “Barang siapa yang tidak suka membaguskan suaranya di waktu membaca Al –Qur’an, maka tidaklah termasuk golonganku.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang baik)

1015- وَ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِيَ النَّبِيُّ r : ((اقْرَأْ عَلَيَّ الْقُرْْآنَ))، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله، أِقْرَأْ عَلَيْكَ أُنْزِلَ؟! قَالَ: ((إنِّي أُحِبُّ أنْ أسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي)) فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ حَتَّى جِئْتُ إِلَى هَذِهِ الآيَةِ: ]فَكَيْفَ إذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هؤُلاَءِ شَهِيدًا[ قَالَ: ((حَسْبُكَ الآنَ)) فَالْتَفَتُّ إلَيْهِ، فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1015. Dari Ibnu Mas’ud RA., ia berkata: “Nabi SAW. bersabda kepada saya, “Bacalah Al Qur’an untukku.” Saya berkata: “Wahai Rasulullah, saya harus membacakan Al Qur’an untuk engkau, padahal kepada engkaulah Al Qur’an diturunkan?” Beliau bersabda, “Aku ingin mendengar Al-Qur’an dari bacaan orang lain.” Maka saya pun membacakan untuk beliau surat An Nissa’, sampai ketika saya membaca ayat ini: “FAKAIFA IDZAA JI’NAA MIN KULLI UMMATIN BISYAHIIDIN WAJI’NAA BIKA ‘ALAA HAA-ULAA-I SYAHIIDAA” (Maka bagaimana halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatang seorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu -sebagai umatmu), beliau bersabda, “Cukuplah sampai disini.” Saya menoleh kepada beliau, tiba-tiba kedua matanya bercucurkan air mata. (HR. Bukhari dan Muslim)

183- ANJURAN MEMBACA SURAT DAN

AYAT-AYAT TERTENTU

1016- عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَافِعِ بْنِ الْمُعَلَّى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِيَ رَسُوْلُ الله r : ((أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْْآنَ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ؟)) فَأَخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أرَدْنَا أنْ نَخْرُجَ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله إنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمُنَّكَ أعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْْآنَ؟ قَالَ: ((الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، هِيَ السَّبْعُ الْمُثَانِي وَالْقُرْْآنَ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.

1016. Dari Abu Sa’id Rafi’ Al Mu’alla RA., ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda kepadaku, “Sukakah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum kamu keluar dari masjid?” Beliau pun menggandeng tanganku. Ketika kami hendak keluar dari masjid, aku berkata: “Wahai Rasulullah! Engkau tadi berkata: “aku akan ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur’an.” Rasulullah SAW. bersabda, “ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN” (surat Al Fatihah), yaitu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an terbesar yang diberikan kepadaku.” (HR. Bukhari)

1017- وَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ فِي ]قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ[ : ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْْآنَ)).

وَفِي رِوَايَةٍ أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ ِلأَصْحَابِهِ: ((أيَعْجِزُ أحَدُكُمْ أنْ يَقْرَأَ بِثُلُثِ الْقُرْْآنَ فِي لَيْلَةٍ)) فَشَقَّ ذلِكَ عَلَيْهِمْ، وَ قَالُوا: أيُّنَا يُطِيْقُ ذلِكَ ياَرَسُوْلَ الله؟ فقَالَ: ((]قُلْ هُوَاللهُ أَحَدٌ اللهُ الصَّمَدُ[ : ثُلُثُ الْقُرْْآنَ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.

1017. Dari Abu Sa’id Al Khudiy RA: “Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan surat “QUL HUWALLAHU AHAD.” Beliau bersabda, “Demi DDzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul Huwallahu ahad) sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.”

Di dalam riwayat lain dikatakan: “Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Apakah masing-masing dari kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Qur’an setiap malam?” Para sahabat merasa berat terhadap apa yang disampaikan oleh beliau, dan mereka berkata: “Wahai rasulullah, siapakah diantara kami yang mampu berbuat seperti itu:” Beliau bersabda, “QUL HUWALLAHU AHAD ALLAHU ASH SHAMAD“ itu adalah sepertiga Al –Qur’an.” (HR. Bukhari)

1018- وَ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ : ((قُلْ هُوَاللهُ أَحَدٌ)) يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُوْلِ الله r فَذَكَرَ ذلِكَ لَهُ وَكَانَ الرَّجُلُ يَتَقَالَهَا فقَالَ رَسُوْلُ الله r : ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْْآنَ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.

1018. Dari Abu Said Al Khurdiy RA: “seseorang mendengar temannya membaca surah “QUL HUWALLAHU AHAD” dengan dibaca berulang kali. Maka pada pagi harinya, ia datang kepada Rasulullah SAW. dan menceritakan apa yang didengarnya -seakan-akan ia meremehkan pahala orang yang membacanya-. Rasulullah SAW. pun bersabda, “Demi DDzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul huwallahu ahad) sama dengan sepertiga Al-Qur’an. (HR. Bukhari)

1019- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ فِي: ]قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ[ : ((إِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْْآنَ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1019. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan surah “Qul Huwallahu ahad.” Beliau bersabda, “Qul Huwallahu ahad” sama dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

1020- وَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ الله إِنِّي أُحِبُّ هذِهِ السُّورَةَ: ]قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ] : قَالَ : (( إِنَّ حُبَّهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَ رَوَاهُ الْبُخَارِي فِي صَحِيْحِهِ تَعْلِيْقًا.

1020. Dari Anas RA: “seseorang berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sangat menyukai surat ini (Qul Huwallahu ahad). Beliau bersabda, “Sesungguhnya kecintaanmu terhadap surat itu dapat memasukkanmu ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan.”) Hadis ini diriwayatkan juga oleh Bukhari dalam kitab Shahih-nya secara mu’allaq.

1021- وَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ, أَنَّ رَسُوْلَ الله قَالَ : (( أَ لَمْ تَرَ آيَاَتٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطٌّ؟ [ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ] وَ [ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ ] )) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1021. Dari Uqbah bin Amir RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tahukah kamu ayat al Quran yang diturunkan pada malam ini yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya? “QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ” dan “QUL A’UDZU BIRABBINAAS”. (HR. Muslim)

1022- وَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ الله r يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِّ، وَعَيْنِ الإِنْسَانِ، حَتَّى نَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتَا، أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَاسِوَاهُمَا. رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1022. Dari Abu Sa’id Al Khurdiy RA., ia berkata: “Rasulullah SAW. biasa berlindung dari gangguan jin dan manusia (dengan berbagai bacaan) sehingga turun surat Qul a’uudzu birabbil falaq dan Qul a’uudzu birabbinnaas. Setelah turun dua surat itu, beliau selalu membacanya dan meninggalkan bacaan yang lain selain dua surat tersebut.” (HR. Tirmidzi. Dia berkata: “hadis ini hasan.”)

1023- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ: ((مِنَ الْقُرْْآنَ سُورَةٌ ثَلاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَلَهُ، وِهِيَ: ]تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ المُلْكُ[ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدُ وَ التِّرْمِذِي وَ قَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

1023. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Didalam Al-Qur’an ada sebuah surat yang berisi tiga puluh ayat yang dapat memberi syafaat kepada seseorang, sehingga ia mendapatkan ampunan, yaitu surat “TABAARAKALLADZII BIYADIHIL MULKU” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: “hadis ini hasan.”)

1024- وَ عَن أَبِي مَسْعُوْدٍ البَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ r قَالَ: ((مَنْ قَرَأ َباِلآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

1024. Dari Abu Mas’ud Al Badriy RA, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Barang siapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al Baqarah pada malam hari, cukuplah baginya (dua ayat tersebut).” (HR. Bukhari Muslim)[2]

1025- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ: ((لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1025. Dari Abu Hurairah RA: “Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian jadikan rumah kalian sebagaimana kuburan[3]. Sungguh syetan akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim)

1026- وَ عَن أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله r : ((يَا أبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ الله مَعَكَ أعْظَمُ؟)) قُلْتُ: ]اللهُ لاَ إلهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ[ ، فَضَرَبَ فِي صَدْرِي وقَالَ: ((لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أبَا الْمُنْذِرِ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1026. Dari Ubay bin Ka’ab RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Hai Abu Mundzir[4]! Apakah engkau mengetahui, ayat apa yang paling agung menurutmu, dari kitab Allah yang engkau hafalkan?“ Aku menjawab: “ALLAHU LAA ILAAHA ILLAAHUWAL HAYYUL QAYYUM.” Rasulullah SAW. pun menepuk dadaku dan bersabda, “Sungguh luas pengetahuanmu wahai Abu Mundzir.” (HR. Muslim)

1027- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: وَكَّلَنِي رَسُوْلُ الله r ، بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُوَ مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ: لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُوْلِ الله r، قَالَ: إنِّي مُحْتَاجٌ، وَعَلَيَّ عِيَالٌ، وَبِي حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ، فَخَلَّيْتُ عَنْهُ، فَأصْبَحْتُ، فقَالَ رَسُوْلُ الله r : ((ياَ أباَ هُرَيرَة، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ؟)) قُلْتُ: يارَسُوْل الله شَكَا حَاجَةً وَعِيَالاً، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيْلَهُ، فقَالَ: ((أمَا إنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ)) فَعَرَفْتُ أنَّهُ سَيَعُودُ لِقَوْلِ رَسُوْلِ الله r فَرَصَدْتُهُ، فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَقُلْتُ: لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُوْلِ الله r، قَالَ: دَعْنِي فَإنِّي مُحْتَاجٌ وَعَلَيَّ عِيَالٌ لاَ أعُودُ، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، فَأَصْبَحْتُ فقَالَ ليِ رَسُوْل الله r : ((يَا أبَا هُرَيْرَةَ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ؟)) قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله شَكَا حَاجَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ. قَالَ: ((إِنَّهُ قَدْ كَذَ بَكَ وَسَيَعُودُ)) فَرَصَدْتُهُ الثَّالثَة، فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأخَذْتُهُ، فَقُلْتُ: لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُوْلِ الله r ، وَهذَا آخِرُ ثَلَاثِ مَرَّاتٍ أنَّكَ تَزْعُمُ أنَّكَ لاَ تَعُودُ! فقَالَ: دَعْنِي فَإِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللهُ بِهَا، قُلْتُ: مَا هُنَّ؟ قَالَ: إذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ، فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ الله حَافِظٌُ، وَلاَيَقْرَبُكَ شَيْطَانُ حَتَّى تُصْبِحَ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، فَأَصْبَحْتُ، فقَالَ لِي رَسُوْل الله r : ((مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ؟)) قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله زَعَمَ أنَّهُ يُعَلِّمُنِي كَلِمَاتٍ يَنْفَعُنِي اللهُ بِهَا، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ، قَالَ: ((مَاهِيَ؟)) قُلْتُ: قَالَ ليِ: إذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأُ آيَة الكُرْسِيِّ مِنْ أوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ الآية: ]اللهُ لاَ إلهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ[ وقَالَ لِي: لاَ يَزَالُ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حاَفِظٌ، وَلَنْ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ. فقَالَ النبي r : ((أمَا أنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثٍ يَا أبَا هُرَيْرَةَ؟)) قُلْتُ: لاَ. قَالَ : ((ذَاكَ شَيْطَانٌ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.

1027. Dari Abu hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. mempercayakan saya untuk menjaga zakat pada bulan Ramadhan, kemudian ada seseorang datang dan mengambil segenggam makanan. Orang itu pun saya tangkap. Lalu saya katakan padanya: ”Sungguh saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW.” Ia berkata: “Aku adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan ini.” Saya pun melepaskan orang itu. Pagi harinya Rasulullah SAW. bertanya: “Wahai Abu Hurairah apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?” Saya menjawab: “Wahai Rasulullah, ia mengeluhkan dirinya yang membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya pun merasa kasihan kepadanya dan karenanya, saya telah melepaskannya.” Beliau bersabda, “sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan sungguh ia akan datang lagi.“ Saya pun percaya bahwa ia akan datang lagi, karena Rasulullah SAW. telah mengatakan hal itu. Oleh karena itu, saya berjaga-jaga dengan sunguh-sungguh. Kemudian orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya pun berkata: “Sungguh saya melaporkanmu kepada Rasulullah SAW.’ Ia berkata: ”Biarkanlah aku, karena sesungguhnya aku adalah orang miskin dan mempunyai tanggungan banyak keluarga, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Saya pun merasa kasihan kepadanya dan karenanya, saya melepaskannya. Pagi harinya Rasulullah SAW. bertanya: “Wahai Abu Hrairah apa yang diperbuat oleh tawananmu?” Saya menjawab: “Wahai Rasulullah ia mengeluhkan kebutuhannya sedangkan ia mempunyai banyak keluarga. Saya pun merasa kasihan kepadanya, karenanya, saya telah melepaskannya.” Beliau bersabda, “sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali datang.” Kemudian saya pun berjaga-jaga untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba ia datang lagi dan mengambil segenggam makanan. Lalu orang itu pun saya tangkap dan saya berkata kepadanya: “Sungguh saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW. Ini adalah perbuatanmu yang ketiga kalinya dimana kamu berjanji untuk tidak akan mengulanginya, tapi ternyata kamu mengulanginya kembali.” Ia berkata: “Lepaskan saya, dan saya akan memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberikan banyak manfaat kepadamu dengan kalimat itu.” Saya bertanya: “Kalimat-kalimat apakah itu?” Ia berkata: “Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi (ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYUUM sampai kahir ayat). Seandainya kamu membacanya, niscaya Allah akan selalu memberi perlindungan dan syetan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.” Maka saya pun membiarkannya pergi. Pagi harinya Rasulullah SAW. bertanya kepada: “Apa yang diperbuat oleh tawananmu tadi malam?“ Saya menjawab: “Wahai Rasulullah, ia memberitahukan kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kalimat itu. Karenanya, saya telah membiarkannya pergi. “Beliau bertanya: “Kalimat-kalimat apakah itu? “saya berkata: “Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai, yaitu ayat: “ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYUUM”, niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan syetan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.” Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu walaupun ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu Hurairah?“ Saya menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda, “itu adalah syetan.” (HR. Bukhari)

1028- وَ عَن أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ الله r قَالَ: ((مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ، عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ)). رَوَاهُ مُسْلِمُ

1028. Dari Abu Darda RA: “Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, niscaya ia terjaga dari dajjal.” (HR. Muslim)

1029- وَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما: بَيْنَمَا جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ r سَمِعَ نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ، فَرَفَع رَأْسَهُ فقَالَ: هذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ وَلَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إلاَّ الْيَوْمَ، فَنَزَلَ مِنَّا مَلَكٌ فقَالَ: هذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إلاَّ الْيَوْمَ، فَسَلَّمَ وقَالَ: أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةُ الْكِتَابِ، وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ البَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهَا إلاَّ أُعْطِيتَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1029. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Ketika Jibril AS. duduk di hadapan Nabi SAW, ia mendegar suara dari arah atas. Kemudian ia mengangkat kepala dan berkata: “Ini adalah pintu langit yang terbuka hari ini, dan sebelumnya tidak pernah dibuka kecuali hari ini.” Lalu turunlah seorang malaikat. Jibril pun berkata: “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia tidak pernah turun kecuali hari ini.” Malaikat itu mengucap salam dan berkata: “bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi sebelumya, yaitu Faatihatul kitab dan ayat-ayat akhir surat Al Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari padanya kecuali engkau diberinya (diberi apa yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut)” (HR. Muslim)

184- SUNNAT BERKUMPUL UNTUK

MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL QUR’AN

1030- وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله r : ((وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.

1030. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim)



[1] Dan didalam riwayat Muslim dikatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda kepada Abu Musa: “Seandainya kamu mengetahui sewaktu aku mendengar bacaanmu semalam.“ Jawab Abu Musa: “Andaikata saya tahu, tentu saya akan baca lebih merdu lagi untukmu Ya Rasulullah.”

Tambahan ini, menurut Imam Nawawi sebenarnya tidak terdapat dalam riwayat Bukhari dan Muslim, tapi terdapat dalam riwayat Abu Ya’la, Ibnu Sa’ad dan ar Rauyani. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya, Fathul Baari (9/39)

[2] Ada yang mengatakan ia telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu. “Ada yang mengatakan: “Ia telah cukup walaupun ia tidak bangun untuk salat malam.”

[3] Maksudnya: bagaikan kuburan yang dilarang sholat di dalamnya. Dan berdasarkan pemahaman tekstual, hadis ini berisikan larangan untuk membuat kuburan di dalam rumah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Hafid Ibnu Hajar. Lihat Fathul Baariy (1/441-442)

[4] Maksudnya: Ubay bin Ka’ab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar